Selasa, 13 Juni 2017

Tes Standar dan Pengajaran (resume 3 setelah UTS)


TES STANDAR DAN PENGAJARAN
            Tes yang dibakukan atau tes standar (standardized test) telah banyak dipakai untuk mengevaluasi prestasi dan pembelajaran siswa. Meskipun sekarang tes ini lebih banyak digunakan untuk membandingakan kinerja murid di berbagai sekolah, distrik, negara bagian, dan negara yang berbeda-beda, namun tes ini bukannya tanpa kontroversi.

Apa Itu Tes Standar????????
            Tes standar atau tes dibakukan mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar ini biasanya membandingkan kemampuan murid dengan murid lain pada usia atau level yang sama, dan dalam banyak kasus perbandinganini dilakukan ditingkat nasional.
Tujuan Tes Standar
            Tes standar biasanya bertujusn untukl :
·         Memberikan informasi tentang kemajuan murid. Tes standar adalah sumber informasi tentang seberapa baik prestasi dan kemampuan murid.
·         Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid. Tes standar juga dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran murid.
·         Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus. Tes standar juga dapat dipakai untuk membuat keputusan tentang apakah murid diizinkan masuk ke program spesifik atau tidak.
·         Memberi informasi untuk merencanakan dan meningkatkan  pengajaran atau instruksi. Bersama dengan informsi lain, nilai dari tes standar dapat dipakai oloeh guru dalam membuat keputusan tentang instruksi.
·         Membantu administrator mengevaluasi program. Jika sekolah hendak beralih ke program baru, admistrasi sekolah  harus tahu seberapa efektifkah program baru itu.
·         Memberikan akuntabilitas. Sekolah dan guru diharapkan bertanggung jawab atas pengajaran muridnya.


Kriteria Untuk Mengevaluasi Tes Standar
1.      Norma
Untuk memahami kinerja murid individual dalam suatu tes, kinerjanya itu perlu dibandingkan dengan kinerja dari kelompok norma (normgroup), yakni kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji. Tes ini dikatakan didasarkan pada norma nasional (national norm) apabila kelompok norma itu terdiri dari representasi murid secara nasional.
2.      Validitas
Valitas biasanya didefinisikan sebagai sejauh mana sebuah tes bisa mengukur apa-apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak. Dari segi karakteristik itu terdiri dari 3 tipe validate yaitu: validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk (susunan). Validitas isi adalah kemampuan tes untuk mencakup sampel (to sample) isi yang hendak diukur. Valitas kriteria dalah kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain.
3.      Realibilitas
Reabilitas adalah sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapatb diproduksi. Agar bisa disebut reliabel, nilai harus stabil, dependable, dan relatif bebas dari kesalahan pengukuran.
4.      Keadilan
Tes yang adil (fair) adalah tes yang tidak bias (unbiased) dan tidak diskriminatif. Tes itu tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gender, etnis, atau faktor subjektif seperti bias nilai. Apabila tes itu fair maka murid punya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka sehingga kinerja merela tidak dipengaruhi oleh faktor gender, etnis, ketidakmampuan (cacat) atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan  tujuan dari tes tersebut. 







Tes Kecakapan dan Prestasi
          Ada dua tipe utama tes standar: tes kecakapan (aptitudea) dan tes prestasi (achievement).
Membandingkan  Tes Kecakapan dengan Tes Prestasi
            Tes kecakapan (aptitude test) didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut. Tes kecakapan ini mencakup mental umum seperti tes kecerdasan (Standford-Binet,Weschsler Scales, dan sebagainya). Mereka juga memasukkan tes yang dipakai untuk memprediksikan kesuksesan dalam subjek akademik atau area okupasional.
            Tes prestasi  dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai murid. Namun, perbedaan antara tes prestasi dengan tes kecakapan terkadang kabur. Kedua jenis tes ini menilai status murid, pertanyaan yang dipakai kebanyakan mirip, dan biasanya hasil dari jua jenis tes ini mempunyai korelasi yang tinggi.

Identifikasi Peran  Guru dalam testing Standar
·         Memastikan agar murid punya keahlian mengerjakan soal yang baik. Juga mengumunikasikan sikap positif terhadap tes kepada murid. Membuat program untuk meningkatkan nilai muird ternyata banyak menolong.
·         Kebanyakan pedoman tes standar mengemukakan cara menata ruang ujian, apa yang harus dilakukan jika murid mengerjakan soal, cara mendistribusikan lembar soal dan lembar jawaban, dan cara menentukan waktu tes. Dalam menjalankan tes, adalah penting mengikuti naskah kata demi kata.
·         Statistik deskriptif adalah prosedur matematika yang dipakai untuk mendeskripsikan dan meringkas data dalam cara yang bermakna.
·         Hindari menginterpentasikan hasil tes secara berlebihan. Cara yang baik adalah memahami nilai bukan sebagai satu nilai tunggal tetapi sebagai nilai yang berbeda di dalam urutan atau range. Jangan mengevaluasi hasil tes secara terpisah dari infromasi lain tentang murid, seperti kinerja kelas dan sifat dari pengajaran.
·         Nilai tes standar dapat dipakai untuk merencanakan dan meningkatkan instruksi. Ini dapat dilakukan sebelum instruksi atau instruksi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar