Selasa, 13 Juni 2017

manajemen kelas (resume 2 setelah UTS)


MANAJEMEN KELAS
Manajemen kelas merupakan kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar efektif di dalam kelas.

Tujuan Manajemen Kelas
Adapun tujuan dari manajemen kelas adalah sebagai berikut :
·         Mewujudkan situasi dan kondisi kelas baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
·         Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnyan belajar mengajar yang efektif
·         Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar efektif
·         Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
·         Membuat kelas sebagai tempat belajar
·         Menciptakan proses belajar efektif di dalam kelas
·         Menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk terjadinya proses belajar
·         Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif
·         Mengupayakan suasana-suasana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efesien.
Selain itu manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran siswa (Charles, 2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003). Manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam pembelajaran akitf, pemikiran dan konstruksi pengetahuan sosial.

Manfaat Manajemen Kelas yang Efektif
1.      Bagi Guru
Adapun manfaatnya bagi guru adalah untuk mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langka-langkah pembelajaran secara tepat dan baik, memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensi di dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa, dan memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa  yang menimbulkan gangguan.
2.      Bagi siswa
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya serta sadar akan mengendalikan dirinya, ,membantu siswa menampilkan tingkah lakunya sesuai dengan tat tertib kelas dan merasakan teguran guru sebagi suatu peringatan bukan kemarahan, dan menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam mengerjakan tugas serta bertingkah laku yang sewajarnya sesuai dengan aktivitas kelas yang sedang berlangsung.

Strategi yang Dilakukan dalam Manajemen Kelas
·         Mendesain lingkungan fisik kelas untuk mengembanga pembelajaran yang optimal
·         Menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran
·         Membangun dan menegakkan aturan
·         Mengajak siswa bekerja sama
·         Mengatasi problem secara efektif
·         Menggunakan strategi komunikasi.
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
          Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif, gruru yang tidak berpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik.

Prinsip Penataan Kelas
            Berikut ini 4 prindip dasar untuk menata kelas :
v  Kurangi kepadatan di tempat lau-lalang. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati.
v  Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang paling penting adalah memonitor murid secara cermat.
v  Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
v  Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.
Gaya Penataan
             Dalam memikirkan bagaimana cara mengorganisasikan ruang fisik kelas, kita harus bertanya pada diri sendiri  tipe aktivitas pengajaran apa yang akan diterima murid .
Penataan Kelas Standar
            Berikut ada beberapa gaya penataan kelas standar:
Ø  Gaya auditorium
Semua murid akan mengahadap guru. Penataan  ini membatasi kontak murid tatap muka dan guru bebas bergerak kemana saja. Gaya auditorium sering kali di pakai ketika guru mengajar atau seseorang memberi presentasi ke kelas.
Ø  Gaya tatap muka (face to face)
Murid saling menghadap. Gangguan dari murid lain akan lebih besar pada susunan ini ketimbang pada susunan auditorial.
Ø  Gaya off-set
Sejumlah murid biasanya (tiga atau empat anak) duduk dibangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain. Gangguan dalam gaya ini lebih sedikit ketimbang gaya tatap muka dan efektif untuk kegiatan pembelajaran kooperatif.
Ø  Gaya seminar
Sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk disusun berbentuk lingakaran, atau persegi, atau bentuk U. Ini terutama efektif ketika guru ingin agar murid berbicara satu sama lain atau ber cakap-cakap dengan guru.
Ø  Gaya klaster (cluster)
Sejumlah murid (biasanya 4-8 anak) bekerja dalam kelompok kecil. Susunan ini terutama efektif untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar