MANAJEMEN KELAS
Manajemen kelas merupakan kegiatan untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses
belajar efektif di dalam kelas.
Tujuan Manajemen Kelas
Adapun tujuan dari manajemen kelas adalah
sebagai berikut :
·
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas baik
sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
·
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat
menghalangi terwujudnyan belajar mengajar yang efektif
·
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta
perabot yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar efektif
·
Membina dan membimbing sesuai dengan latar
belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
·
Membuat kelas sebagai tempat belajar
·
Menciptakan proses belajar efektif di dalam
kelas
·
Menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
terjadinya proses belajar
·
Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif
·
Mengupayakan suasana-suasana yang membantu
proses belajar menjadi lebih efektif dan efesien.
Selain itu manajemen kelas yang efektif akan
memaksimalkan kesempatan pembelajaran siswa (Charles, 2002; Everstson, Emmer,
& Worsham, 2003). Manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap
pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam
pembelajaran akitf, pemikiran dan konstruksi pengetahuan sosial.
Manfaat Manajemen Kelas yang Efektif
1. Bagi Guru
Adapun manfaatnya bagi guru adalah untuk mengembangkan pengertian dan
keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langka-langkah
pembelajaran secara tepat dan baik, memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa
dan mengembangkan kompetensi di dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada
siswa, dan memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan.
2. Bagi siswa
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah
lakunya serta sadar akan mengendalikan dirinya, ,membantu siswa menampilkan
tingkah lakunya sesuai dengan tat tertib kelas dan merasakan teguran guru
sebagi suatu peringatan bukan kemarahan, dan menimbulkan rasa kewajiban
melibatkan diri dalam mengerjakan tugas serta bertingkah laku yang sewajarnya
sesuai dengan aktivitas kelas yang sedang berlangsung.
Strategi yang Dilakukan dalam Manajemen Kelas
·
Mendesain lingkungan fisik kelas untuk
mengembanga pembelajaran yang optimal
·
Menciptakan lingkungan yang positif untuk
pembelajaran
·
Membangun dan menegakkan aturan
·
Mengajak siswa bekerja sama
·
Mengatasi problem secara efektif
·
Menggunakan strategi komunikasi.
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang
efektif, gruru yang tidak berpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik.
Prinsip Penataan Kelas
Berikut
ini 4 prindip dasar untuk menata kelas :
v
Kurangi kepadatan di tempat lau-lalang. Gangguan
dapat terjadi di daerah yang sering dilewati.
v
Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat
semua murid. Tugas manajemen yang paling penting adalah memonitor murid secara
cermat.
v
Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus
mudah diakses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan
mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
v
Pastikan murid dapat dengan mudah melihat
semua presentasi kelas.
Gaya Penataan
Dalam memikirkan bagaimana cara
mengorganisasikan ruang fisik kelas, kita harus bertanya pada diri sendiri tipe aktivitas pengajaran apa yang akan
diterima murid .
Penataan Kelas Standar
Berikut
ada beberapa gaya penataan kelas standar:
Ø Gaya auditorium
Semua murid akan mengahadap guru.
Penataan ini membatasi kontak murid
tatap muka dan guru bebas bergerak kemana saja. Gaya auditorium sering kali di
pakai ketika guru mengajar atau seseorang memberi presentasi ke kelas.
Ø Gaya tatap muka (face to face)
Murid saling menghadap. Gangguan dari murid
lain akan lebih besar pada susunan ini ketimbang pada susunan auditorial.
Ø Gaya off-set
Sejumlah murid biasanya (tiga atau empat anak)
duduk dibangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain. Gangguan dalam
gaya ini lebih sedikit ketimbang gaya tatap muka dan efektif untuk kegiatan
pembelajaran kooperatif.
Ø Gaya seminar
Sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk
disusun berbentuk lingakaran, atau persegi, atau bentuk U. Ini terutama efektif
ketika guru ingin agar murid berbicara satu sama lain atau ber cakap-cakap
dengan guru.
Ø Gaya klaster (cluster)
Sejumlah murid (biasanya 4-8 anak) bekerja dalam kelompok kecil. Susunan ini
terutama efektif untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif.